PANDUAN TERNAK BELUT DENGAN TEKNOLOGI ORGANIK NASA

Ternak Belut Dengan Teknologi NASA


Budidaya Belut - Kebutuhan terhadap belut terlihat semakin bartambah seiring dengan terus meningkatnya peminat belut.Jika diterapkan dalam segi bisnis,kondisi ini menjadi sebuah peluang besar karena banyak permintaan belut tetapi prokduksi belum dapat mencukupinya.Hal ini tentu bisa dimanfaatkan dengan membuat usaha budidaya belut.

Meskipun belut temasuk dalam kategori ikan,tetapi belut berbeda dengan jenis ikan pada umumnya.Karena belut hanya dapat hidup di lingkungan yang tidak terlalu banyak mengandung air seperti lumpur.Belut banyak di temukan didaerah rawa dan persawahan,tetapi saat ini belut agak susah ditemukan di sawah karena kondisi area sawah yang mulai tercemar oleh bahan kimia seoerti pemakaian pupuk kimia yang berlebihan.

CARA TERNAK BELUT
1.Siapkan Kolam Untuk Budidaya Belut

Belut dapat diternak dengan drum,kolam terpal,tong atau kontainer plastik.Berikut langkah-langkah memanfaatkan drum sebagai tempat budidaya :
  • Cuci drum hingga benar-benar bersih terutama pada bagian dalam drum
  • Buat lubang persegi panjang pada bagian atas drum
  • Letakkan drum pada bagian tanah yang datar dan diberi pengganjal agar drum tidak terguling
  • Lalu buat saluran pembuangan di bawah drum
  • Buat sebuah peneduh di atas drum supaya belut tidak kepanasan karena terkena sinar maahari langsung
2.Media Tumbuh Belut
Kunci kesuksesan dalam budidaya belut adalah penggunaan media tumbuh belut yang tepat.Selain faktor pakan,dengan menggunakan komposisi media tumbuh yang tepat akan dapat mempercepat pertumbuhan belut.
Langkah-langkah membuat media tumbuh belut pada kolam drum :
  • Lapisan pertama paling bawah diisi dengan jerami padi setinggi 40 cm
  • Diatas jerami taburkan SUPERNASA 500gr secara merata ataupun TON 500gr yang dicampur dengan Urea 5 kg dan NPK 5 kg.Komposisi ini berlaku untuk kolam ukuran 500 x 500 cm,untuk kolam lebih besar atau kecil perbandingan pupuk tersebut dapat disesuaikan
  • Lapisan kedua diisi tanah atau lumpur setinggi 5 cm
  • Untuk lapisan ketiga diisi pupuk kandang setinggi 5 cm 
  • Lapisan keempat diisi pupuk kompos setinggi 5 cm dan siram dengan POC NASA 
  • Lapisan kelima diisi cincangan batang pisang setinggi 10 cm
  • Lapisan keenam diisi tanah/lumpur setinggi 15 cm
  • Lapisan ketujuh diisi air setinggi 10 cm
  • Diatas air ditanami eceng gondok secara merata hingga menutupi ³/₄ permukaan kolam

Setelah medis terisi dalam kolam,diamkan media tersebut selama 2 minggu agar seluruh media mengalami proses fermentasi terlebih dahulu.Setelah 2 minggu baru kemudian bibit belut dapat dimasukkan ke kolam.
3.Pemilihan Bibit Belut

Setelah 14 hari bibit belut baru mulai dimasukan.Pilih bibit belut yang bagus dan segar agar meminimalisir tingkat kematian belut,kriteria belut yang sehat yaitu :
  • Pilih bibit belut dengan ukuran seragam,agar saat panen ukuran belut yang dihasilkan juga seragam atau sama besar.Selain itu hal ini bertujuan agar belut tidak saling memangsa belut lain yang ada di kolam
  • Belut tidak loyo,lincah dan aktif
  • Belut harus bebas dari penyakit
  • Bibit belut berukuran sekitar 10-12 cm
4.Pemberian Pakan 
Pakan alami belut adalah berbagai jenis binatang kecil yang hidup atau terjatuh dalam air,seperti serangga,Siput,cacing,kecebong dan ank ikan.Jadi belut termasuk golongan karnivora yaitu hewan pemakan binatang lain.

Belut yang masih kecil memakan zooplankton yang halus seperti protozoa (hewan bersel satu),mikrokrusasea (udang-udangan renik),inventebrate mikroskopik (hewan-hewan tak bertulang belakang yang kecil-kecil).Belut yang mulai dewasa memakan larva-larva serangga,cacing,siput,berudu kodok,dan benih-benih ikan yang masih lemah.

Bisa juga ditambahkan dengan pakan buatan yang berupa pelet.Pakan buatan bisa diberikan sekali sehari setiap pagi hari atau sore hari,untuk meningkatkan efektivitas pakan dalam budidaya belut,tambahkan VITERNA,POC NASA,HORMONIK ke dalam pakan buatan.

5.Hama dan Penyakit Serta Cara Menanggulanginya
Umumnya belut terserang penyakit yang disebabkan oleh organisme seperti virus,bakteri,protozoa,jamur.Bakteri yang sering menyerang belut adalah Aeromonas dan Pseudomonas.

Belut yang terserang bakteri tersebut gejalanya adalah pendarahan hebat dibagian bawah kulit,insang dan rongga mulut dan akan menjalar ke seluruh bahian tubuh.

Cara pengendaliannya yaitu dengan gedebok pisang yang telah busuk dimasukkan ke dalam tempat ternak belut .Gedebok pisang  berfungsi sebagai antiseptic alami yang dapat meredam pertumbuhan kedua bakteri penyebab penyakit pada belut.Selain itu,gedebok pisang yang telah busuk juga dapat menimbulkan cacing-cacing kecil yang akan menjadi pakan alami belut.
6.Panen Belut

Untuk satu drum,idealnya bibit belut yang dapat masuk sebanyak 2 kg dengan ukuran bibit 11-13 cm.Waktu panen belut dilaksanakan setelah 3-4 bulan.Harga bibit belut dengan panjang 7-12 cm sekitar 50.000/kg dengan isi sekitar 76-111 ekor,sedangkan jika membeli belut konsumsi kisaran harga 32.000/kg dengan ini 4-6 ekor.

PEMASARAN BELUT
  • Pemasaran Belut
Belut menjadi salah satu makanan konsumsi yang banyak disukai masyarakat,baik diolah menjadi makanan ringan atau langsung dimasak.Permintaan pasar yang besar membuat penyedia belut sering kekurangan stok,padahal di Indonesia banyak tempat yang membudidayakan belut.

Belut dipasarkan dengan cara dijual langsung ketengkulak dalam jumlah besar atau dengan cara mencari pelanggan-pelanggan kecil dipasar
  • Kandungan Gizi Belut
Daging belut mengandung protein yang tinggi sehingga baik untuk masa pertumbuhan anak.Lebih dari itu,belut juga mengandung vitamin,mineral,kalsium,karbohidrat,fosfor dan lemak sama halnya dengan ikan.

Di Indonesia,perkembanga budidaya belut belum banyak dilakukakn meskipun permintaan eksport dan domestik semakin besar.hal tersebut di karenakan sulitnya mendapatkan benih benih yang berkualitas.Ditambah teknik budidaya yang belum dikuasai yang menyebabkan hasil panen masih belum memuaskan.

Berbeda dengan Cina,dalam hitungan satu tahun Cina telah berhasil memproduksi belut sebanyak 137.486 ton per tahun.Indonesia masih mengandalkan hasil tangkapan alam yang jumlahnya belum stabil.



Butuh Bantuan?Jangan Sungkan 

Jika Anda Butuh Bantuan,Ataupun Hal-Hal Yang Ingin Ditanyakan,Jangan Ragu Untuk Menghubungi Kami,Dengan Senang Hati akan Kami Bantu

TELP/SMS/WA

0821 4833 8414

Comments